KESAKRALAN MANTRA GAYATRI
Luh Ari Liani
(10.1.1.1.1.3880)
Abstrak
Agama
Hindu di Bali bentuk pengamalan ajaran agamanya dengan berbhakti kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya dalam kehidupan
keagamaannya diwajibkan untuk selalu dekat dan mendekatkan diri serta memuja
Tuhan sebagai rasa bhakti dan ungkapan sujud karena penciptaan-Nya atas alam
semesta beserta isinya diciptakan Tuhan dengan yadnya, maka dari itulah manusia
wajib untuk menghaturkan yadnya pula sebagai rasa bhaktinya. Salah satunya
adalah sembahyang atau sujud bhakti kepada Beliau. Agama Hindu di Bali dalam
melaksanakan upacara-upacara yadnya menggunakan sarana dan prasarana sembahyang
berupa banten, api, air dan yang lainnya. Hal yang terpenting dalam melaksanakan
yadnya adalah mantra. mantram “mantra” yang biasa juga disebut Pūjā, merupakan
suatu doa, berupa kata atau rangkaian kata-kata yang bersifat magis religius
yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Mantra
juga biasanya berisi permohonan dan atau puji-pujian atas kebesaran,
kemahakuasaan dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Mantra digunakan dalam
berbagai upacara agama, diucapkan atau diulang-ulang dalam berbagai kombinasi
dan konteks, yang kemudian membuat vibrasi tertentu. Seseorang harus belajar
untuk mengucapkannya dengan benar dan juga harus memahami artinya. Hindu
meyakini adanya dewa, kesehatan yang baik, nasib yang baik, dan kemenangan atas
musuh bisa dicapai dengan mengucapkan mantra tertentu (Chawdhri, 2003:97).
Pengertian
Mantra Gayatri
Mantra merupakan suatu doa yang diucapkan
berulang-ulang yang bersifat magis religius yang ditujukan kepada Ida Sang
Hyang Widhi Wasa sedangkan Gayatri merupakan ibu weda. Jadi Mantra Gayatri
merupakan ibu veda, ibu mantra dan
penghancur semua dosa. Dinyanyikan oleh semua orang beragama Hindu waktu
sembahyang.
Contoh dari Mantra Gayatri adalah :
Oṁ bhūr bhuvaḥ svaḥ
tat savitur vareṇyaṁ
bhargo devasya dhīmahi
dhiyo yo naḥ pracodayāt
Terjemahannya :
Om Sang
Hyang Widhi, kita menyembah kecemerlangan dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi
yang menguasai bumi, langit dan sorga, semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan
kecerdasan dan semangat pada pikiran kita.
Mantra gayatri membantu setiap pencari kebenaran,
yang percaya akan kemanjurannya, kekuatan dan keagungannya, dari sekte manapun
dia berasal atau dari kepercayaan atau iklim apapun dia datang. Yang menjadi
patokan adalah keimanan seseorang dan kesucian hatinya. Sesungguhnya gayatri
adalah benteng rohani yang tidak bisa tembus, benteng yang kukuh, bagi
seseorang yang memiliki keimanan, menitiskan orang ini menjadi dewata dan
memberkahi orang ini dengan sinar cemerlang dari pencerahan rohani yang paling
tinggi. Apapun ista-devata anda, beberapa pengulangan dari beberapa
mala-gayatri setiap harinya akan memberkahi semua dari anda yang paling baik
dan paling mulia.
Mantra Gayatri bisa diterapkan secara universal karena mantra gayatri
sebenarnya hanyalah doa yang khusuk untuk cahaya dan ditujukan kepada Roh Agung
Yang Mahakuasa. Sesungguhnya hanya mantra gayatri ini sebenarnya sinar penunjuk
jalan yang transendental. Gayatri sebenarnya adalah mantra yang paling mulia
dan devata yang dipujanya adalah paramabrahman
sendiri (Keshavadaa,1999:1).
Sakral merupakan sesuatu hal yang dikeramatkan,
disucikan, diagungkan oleh seseorang yang memberikan kepercayaan bahwa hal itu
memiliki nilai-nilai magis religius. Dalam hal ini mengenai kesakralan Mantra
Gayatri. Semua orang khususnya yang beragama Hindu pasti sudah mengetahui
tentang mantra gayatri. Selain digunakan sebagai media untuk persembahyangan
yaitu menghubungan diri dengan Tuhan, mantra gayatri ini juga diyakini sebagai
penolak bahaya, menghilangkan rasa takut atau cemas. Mantra Gayatri sangat
dikeramatkan, disucikan oleh setiap umat yang beragama Hindu yang percaya bahwa
dibalik mantra gayatri memiliki nilai-nilai magis religius. Hampir setiap
upacara apapun melantunkan mantra gayatri ini. Ketika seseorang sudah mampu
memberikan kepercayaan atau muncul suatu keyakinan terhadap mantra gayatri ini
secara tidak langsung mantra ini akan dapat dirasakan. Betapa maha dahsyatnya
mantra gayatri ini.
I.
Pendahuluan
Agama Hindu adalah agama yang telah
melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks dibidang astronomi, ilmu pertanian,
filsafat dan ilmu-ilmu lainnya. Agama Hindu di Bali bentuk pengamalan ajaran
agamanya dengan berbhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Manusia sebagai
makhluk ciptaan-Nya dalam kehidupan keagamaannya diwajibkan untuk selalu dekat
dan mendekatkan diri serta memuja Tuhan sebagai rasa bhakti dan ungkapan sujud
karena penciptaan-Nya atas alam semesta beserta isinya diciptakan Tuhan dengan
yadnya, maka dari itulah manusia wajib untuk menghaturkan yadnya pula sebagai
rasa bhaktinya. Salah satunya adalah sembahyang atau sujud bhakti kepada
Beliau. Agama Hindu di Bali dalam melaksanakan upacara-upacara yadnya menggunakan
sarana dan prasarana sembahyang berupa banten, api, air dan yang lainnya.
Selain itu kidung dan mantra juga
sebagai sarana dalam persembahyangan dimana kidung adalah nyanyian-nyanyian
suci yang mengiringi jalannya upacara yadnya sedangkan mantram “mantra” yang
biasa juga disebut Pūjā, merupakan suatu doa, berupa kata atau rangkaian
kata-kata yang bersifat magis religius yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang
Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Mantra juga biasanya berisi permohonan dan atau
puji-pujian atas kebesaran, kemahakuasaan dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Mantra digunakan dalam berbagai upacara agama, diucapkan atau diulang-ulang
dalam berbagai kombinasi dan konteks, yang kemudian membuat vibrasi tertentu.
Seseorang harus belajar untuk mengucapkannya dengan benar dan juga harus
memahami artinya. Hindu meyakini adanya dewa, kesehatan yang baik, nasib yang
baik, dan kemenangan atas musuh bisa dicapai dengan mengucapkan mantra tertentu
(Chawdhri, 2003:97).
Setiap upacara persembahyangan,
pengucapan mantra yang benar merupakan persyaratan penting dan sesudah itu
adalah wiramanya sebab hal itu menentukan kepada siapa sembah tersebut
ditujukan. Kalau ucapannya salah dan wiramanya tidak benar maka tujuan yang
hendak dicapai tidak kena. Di dalam kekawin Mahabrata dan Ramayana, dikenal
berbagai macam wirama yang demikian indah dan sucinya, begitu pula di dalam
wargasari.
Menurut para Mahārsi, mantra adalah satu-satunya jalan
untuk mendapatkan pemenuhan keinginan, asalkan seseorang mengucapkannya dengan
penuh keyakinan, sesuai dengan metode dan aturannya. Mantra hendaknya diucapkan
dengan lembut, sehingga hanya didengar oleh orang yang mengucapkannya dan tidak
didengar oleh orang-orang lain di sekitarnya. Misalnya pada mantra gayatri
yaitu bagian mantra Tri Sandhya bait pertama (1) jika seseorang sudah tidak
meyakini mantra gayatri ini maka akan tidak terjadi vibrasi apa-apa dan tidak
akan dapat dirasakan besarnya pengaruh mantra gayatri ini. Jika sebaliknya maka
akan mampu memberikan vibrasi yang sangat besar. Mantra gayatri merupakan
media yang paling sesuai digunakan pada zaman Kali, di mana manusia dalam waktu
hidup yang singkat harus berlomba dengan waktu demi memenuhi kebutuhan
jasmaninya sehingga manusia tak punya banyak waktu untuk memenuhi kebutuhan
rohani seperti yang dilakukan oleh Mahārṣi terdahulu sebagai contoh melakukan
tapa yang cukup lama. Dalam sastra suci Weda disebutkan bahwa melakukan ‘Japa’
atau menyebut nama suci Tuhan berulang-ulang merupakan salah satu cara yang
paling baik untuk meningkatkan spritualitas seseorang di zaman Kali ini dan
dengan melakukan puja berarti Japa-pun sudah kita lakukan.
II.
Pembahasan
2.1
Pengertian
Mantra Gayatri
Mantra merupakan suatu doa yang
diucapkan berulang-ulang yang bersifat magis religius yang ditujukan kepada Ida
Sang Hyang Widhi Wasa sedangkan Gayatri merupakan ibu weda. Jadi Mantra Gayatri
merupakan ibu veda, ibu mantra dan
penghancur semua dosa. Dinyanyikan oleh semua orang beragama Hindu waktu
sembahyang. Dengan melakukan Puja Tri
Sandhya berarti telah mengakui dan memuji Keagungan
Tuhan dalam bentuk pengucapan ‘mantra Gayatri’ yang
terletak pada bait pertama. ‘Gayatri mantra’ adalah mantra yang paling
mulia di antara semua mantra.
Contoh dari Mantra Gayatri adalah :
Oṁ bhūr bhuvaḥ svaḥ
tat savitur vareṇyaṁ
bhargo devasya dhīmahi
dhiyo yo naḥ pracodayāt
Terjemahannya :
Om Sang Hyang Widhi, kita menyembah kecemerlangan
dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi, langit dan sorga,
semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan semangat pada pikiran
kita.
Inilah arti permukaan dari
mantra ini. Mantra ini memiliki semua bija-mantra. Dalam versi pendek dari
mantra ini, Om melambangkan Tuhan, bhuh mewakili bumi, bhuvah mewakili
daerah-daerah atmosfir, melingkupi semua bagian dari daerahnya dewata-dewata
dan setengah dewata sampai kepada matahari. Svah mewakili dimensi ketiga yang
diketahui dengan nama svarga-loka dan semua loka-loka yang cemerlang di
atasnya.
Dimana melafalkan mantra
gayatri ini harus dengan penuh keyakinan, misalkan jika melaksanakan puja
trisandhya kita harus benar-benar melakukannya, pengucapan yang benar dan penuh
dengan keyakinan. Dari semua mantra, yang paling utama dan memiliki kekuatan
yang dahsyat adalah mantra gayatri, mantra yang Agung. Mantra gayatri membantu
setiap pencari kebenaran, yang percaya akan kemanjurannya, kekuatan dan
keagungannya, dari sekte manapun dia berasal atau dari kepercayaan atau iklim
apapun dia datang. Yang menjadi patokan adalah keimanan seseorang dan kesucian
hatinya. Sesungguhnya gayatri adalah benteng rohani yang tidak bisa tembus,
benteng yang kukuh, bagi seseorang yang memiliki keimanan, menitiskan orang ini
menjadi dewata dan memberkahi orang ini dengan sinar cemerlang dari pencerahan
rohani yang paling tinggi. Apapun ista-devata anda, beberapa pengulangan dari
beberapa mala-gayatri setiap harinya akan memberkahi semua dari anda yang
paling baik dan paling mulia.
Mantra Gayatri bisa
diterapkan secara universal karena mantra gayatri sebenarnya hanyalah doa yang
khusuk untuk cahaya dan ditujukan kepada Roh Agung Yang Mahakuasa. Sesungguhnya
hanya mantra gayatri ini sebenarnya sinar penunjuk jalan yang transendental.
Gayatri sebenarnya adalah mantra yang paling mulia dan devata yang dipujanya
adalah paramabrahman sendiri
(Keshavadaa,1999:1).
2.2
Kesakralan
Mantra Gayatri
Sakral
merupakan sesuatu hal yang dikeramatkan, disucikan, diagungkan oleh seseorang
yang memberikan kepercayaan bahwa hal itu memiliki nilai-nilai magis religius.
Dalam hal ini mengenai kesakralan Mantra Gayatri. Semua orang khususnya yang
beragama Hindu pasti sudah mengetahui tentang mantra gayatri. Selain digunakan
sebagai media untuk persembahyangan yaitu menghubungan diri dengan Tuhan,
mantra gayatri ini juga diyakini sebagai penolak bahaya, menghilangkan rasa
takut atau cemas. Mantra Gayatri sangat dikeramatkan, disucikan oleh setiap
umat yang beragama Hindu yang percaya bahwa dibalik mantra gayatri memiliki
nilai-nilai magis religius. Hampir setiap upacara apapun melantunkan mantra
gayatri ini.
Jika
ada seseorang yang tidak menyakini akan mantra gayatri ini maka nilai-nilai
magis religiusnya juga tidak akan dapat dirasakan. Dan seseorang itu akan acuh
tak acuh akan mantra gayatri ini. Ketika seseorang sudah mampu memberikan
kepercayaan atau muncul suatu keyakinan terhadap mantra gayatri ini secara
tidak langsung mantra ini akan dapat dirasakan. Betapa maha dahsyatnya mantra
gayatri ini. Kesakralan dari mantra gayatri ini bagaimana sesorang mampu
menyucikan mantra gayatri ini, memberikan kepercayan dan kesucian hati yang
dijadikan sebuah benteng spiritual yang tangguh, yang melindungi dan menjaga
para pengabdinya serta mengubahnya menjadi bersifat devatā dan memberkahinya
dengan sinar cemerlang dari pencerahan spiritual tertinggi. Apabila seseorang
secara teratur setiap harinya melantunkan mantra gayatri dengan penuh rasa
keyakinan dan mampu memusatkan pikiran, seseorang itu akan dapat merasakan
kekuatan yang menakjubkan yang dihasilkannya.
Kemurnian
pikiran, kata-kata dan perbuatan, ketulusan dan keyakinan yang kokoh dalam
mengulang-ulang mantra gayatri dan tanpa adanya tekanan atau ketegangan pada
tubuh, otak dan tubuh itu adalah kunci pada keampuhan mantra yang diyakini
seperti mantra gayatri.
III.
Penutup
Berdasarkan
dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa mantra gayatri merupakan
mantra yang memiliki kekuatan yang dahsyat, mantra yang maha agung. Mantra
Gayatri merupakan ibu veda, ibu mantra
dan penghancur semua dosa. Dinyanyikan oleh semua orang beragama Hindu waktu
sembahyang. Yang menjadi dasar terhadap mantra ini adalah keimanan seseorang
dan kesucian hatinya. Mantra gayatri membantu setiap pencari kebenaran, yang percaya akan
kemanjurannya, kekuatan dan keagungannya, dari sekte manapun dia berasal atau
dari kepercayaan atau iklim apapun dia datang. Mantra Gayatri bisa diterapkan
secara universal karena mantra gayatri sebenarnya hanyalah doa yang khusuk
untuk cahaya dan ditujukan kepada Roh Agung Yang Mahakuasa. Sesungguhnya hanya
mantra gayatri ini sebenarnya sinar penunjuk jalan yang transendental. Gayatri
sebenarnya adalah mantra yang paling mulia dan devata yang dipujanya adalah paramabrahman sendiri.
Pada pengucapan mantra gayatri hendaknya diucapkan dengan lembut,
sehingga hanya didengar oleh orang-orang yang mengucapkannya dan tidak didengar
oleh orang-orang lain disekitarnya hal ini akan sangat membantu dalam
konsentrasi. Kesakralan dalam mantra gayatri itu bagaimana seseorang meyakini
akan mantra itu yang mampu memberikan suatu vibrasi yang sangat dahsyat. Mantra
gayatri setiap upacara dewa yadnya pasti dilantunkan dimana pun upacara itu
dilaksanakan, bahkan di negara India pun juga percaya akan adanya mantra
gayatri ini. Jika mantra ini sudah dapat dirasakan vibrasinya maka secara
otomatis akan mensakralkan mantra gayatri ini. Mantra yang disucikan dan
dikeramatkan.
Daftar Pustaka
Chawdhri,
Dr. L.R. 2003. Rahasia Yantra Mantra dan
Tantra. Surabaya : Paramita
Keshavadas,
Sadguru Sant. 1999. Gayatri Semedhi
Mahatinggi. Denpasar : PT Pustaka Manikgeni
Maswinara,
I Wayan. 1997. Gayatri Sādhana.
Surabaya : Paramita
Pulasari,
Jro Mangku. 2009. Cakepan Alit Puja Weda
Mantra. Surabaya : Paramita
Watra, I Wayan. 2006. Mantra dan Belajar Aneka Mantra (kumpulan
berjenis-jenis mantra). Surabaya : Paramita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar