Minggu, 02 Februari 2014

KESAKRALAN MANTRA

KESAKRALAN MANTRA GAYATRI
Luh Ari Liani
(10.1.1.1.1.3880)
Abstrak
Agama Hindu di Bali bentuk pengamalan ajaran agamanya dengan berbhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya dalam kehidupan keagamaannya diwajibkan untuk selalu dekat dan mendekatkan diri serta memuja Tuhan sebagai rasa bhakti dan ungkapan sujud karena penciptaan-Nya atas alam semesta beserta isinya diciptakan Tuhan dengan yadnya, maka dari itulah manusia wajib untuk menghaturkan yadnya pula sebagai rasa bhaktinya. Salah satunya adalah sembahyang atau sujud bhakti kepada Beliau. Agama Hindu di Bali dalam melaksanakan upacara-upacara yadnya menggunakan sarana dan prasarana sembahyang berupa banten, api, air dan yang lainnya. Hal yang terpenting dalam melaksanakan yadnya adalah mantra. mantram “mantra” yang biasa juga disebut Pūjā, merupakan suatu doa, berupa kata atau rangkaian kata-kata yang bersifat magis religius yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Mantra juga biasanya berisi permohonan dan atau puji-pujian atas kebesaran, kemahakuasaan dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Mantra digunakan dalam berbagai upacara agama, diucapkan atau diulang-ulang dalam berbagai kombinasi dan konteks, yang kemudian membuat vibrasi tertentu. Seseorang harus belajar untuk mengucapkannya dengan benar dan juga harus memahami artinya. Hindu meyakini adanya dewa, kesehatan yang baik, nasib yang baik, dan kemenangan atas musuh bisa dicapai dengan mengucapkan mantra tertentu (Chawdhri, 2003:97).
Pengertian Mantra Gayatri
Mantra merupakan suatu doa yang diucapkan berulang-ulang yang bersifat magis religius yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sedangkan Gayatri merupakan ibu weda. Jadi Mantra Gayatri merupakan  ibu veda, ibu mantra dan penghancur semua dosa. Dinyanyikan oleh semua orang beragama Hindu waktu sembahyang.

Contoh dari Mantra Gayatri adalah :
Oṁ bhūr bhuvaḥ svaḥ
tat savitur vareṇyaṁ
bhargo devasya dhīmahi
dhiyo yo naḥ pracodayāt
Terjemahannya :
Om Sang Hyang Widhi, kita menyembah kecemerlangan dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi, langit dan sorga, semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan semangat pada pikiran kita.
Mantra gayatri membantu setiap pencari kebenaran, yang percaya akan kemanjurannya, kekuatan dan keagungannya, dari sekte manapun dia berasal atau dari kepercayaan atau iklim apapun dia datang. Yang menjadi patokan adalah keimanan seseorang dan kesucian hatinya. Sesungguhnya gayatri adalah benteng rohani yang tidak bisa tembus, benteng yang kukuh, bagi seseorang yang memiliki keimanan, menitiskan orang ini menjadi dewata dan memberkahi orang ini dengan sinar cemerlang dari pencerahan rohani yang paling tinggi. Apapun ista-devata anda, beberapa pengulangan dari beberapa mala-gayatri setiap harinya akan memberkahi semua dari anda yang paling baik dan paling mulia.
Mantra Gayatri bisa diterapkan secara universal karena mantra gayatri sebenarnya hanyalah doa yang khusuk untuk cahaya dan ditujukan kepada Roh Agung Yang Mahakuasa. Sesungguhnya hanya mantra gayatri ini sebenarnya sinar penunjuk jalan yang transendental. Gayatri sebenarnya adalah mantra yang paling mulia dan devata yang dipujanya adalah paramabrahman sendiri (Keshavadaa,1999:1).
Sakral merupakan sesuatu hal yang dikeramatkan, disucikan, diagungkan oleh seseorang yang memberikan kepercayaan bahwa hal itu memiliki nilai-nilai magis religius. Dalam hal ini mengenai kesakralan Mantra Gayatri. Semua orang khususnya yang beragama Hindu pasti sudah mengetahui tentang mantra gayatri. Selain digunakan sebagai media untuk persembahyangan yaitu menghubungan diri dengan Tuhan, mantra gayatri ini juga diyakini sebagai penolak bahaya, menghilangkan rasa takut atau cemas. Mantra Gayatri sangat dikeramatkan, disucikan oleh setiap umat yang beragama Hindu yang percaya bahwa dibalik mantra gayatri memiliki nilai-nilai magis religius. Hampir setiap upacara apapun melantunkan mantra gayatri ini. Ketika seseorang sudah mampu memberikan kepercayaan atau muncul suatu keyakinan terhadap mantra gayatri ini secara tidak langsung mantra ini akan dapat dirasakan. Betapa maha dahsyatnya mantra gayatri ini.


I.              Pendahuluan
Agama Hindu adalah agama yang telah melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks dibidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat dan ilmu-ilmu lainnya. Agama Hindu di Bali bentuk pengamalan ajaran agamanya dengan berbhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya dalam kehidupan keagamaannya diwajibkan untuk selalu dekat dan mendekatkan diri serta memuja Tuhan sebagai rasa bhakti dan ungkapan sujud karena penciptaan-Nya atas alam semesta beserta isinya diciptakan Tuhan dengan yadnya, maka dari itulah manusia wajib untuk menghaturkan yadnya pula sebagai rasa bhaktinya. Salah satunya adalah sembahyang atau sujud bhakti kepada Beliau. Agama Hindu di Bali dalam melaksanakan upacara-upacara yadnya menggunakan sarana dan prasarana sembahyang berupa banten, api, air dan yang lainnya.
Selain itu kidung dan mantra juga sebagai sarana dalam persembahyangan dimana kidung adalah nyanyian-nyanyian suci yang mengiringi jalannya upacara yadnya sedangkan mantram “mantra” yang biasa juga disebut Pūjā, merupakan suatu doa, berupa kata atau rangkaian kata-kata yang bersifat magis religius yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Mantra juga biasanya berisi permohonan dan atau puji-pujian atas kebesaran, kemahakuasaan dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Mantra digunakan dalam berbagai upacara agama, diucapkan atau diulang-ulang dalam berbagai kombinasi dan konteks, yang kemudian membuat vibrasi tertentu. Seseorang harus belajar untuk mengucapkannya dengan benar dan juga harus memahami artinya. Hindu meyakini adanya dewa, kesehatan yang baik, nasib yang baik, dan kemenangan atas musuh bisa dicapai dengan mengucapkan mantra tertentu (Chawdhri, 2003:97).
Setiap upacara persembahyangan, pengucapan mantra yang benar merupakan persyaratan penting dan sesudah itu adalah wiramanya sebab hal itu menentukan kepada siapa sembah tersebut ditujukan. Kalau ucapannya salah dan wiramanya tidak benar maka tujuan yang hendak dicapai tidak kena. Di dalam kekawin Mahabrata dan Ramayana, dikenal berbagai macam wirama yang demikian indah dan sucinya, begitu pula di dalam wargasari.
Menurut para Mahārsi, mantra adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan pemenuhan keinginan, asalkan seseorang mengucapkannya dengan penuh keyakinan, sesuai dengan metode dan aturannya. Mantra hendaknya diucapkan dengan lembut, sehingga hanya didengar oleh orang yang mengucapkannya dan tidak didengar oleh orang-orang lain di sekitarnya. Misalnya pada mantra gayatri yaitu bagian mantra Tri Sandhya bait pertama (1) jika seseorang sudah tidak meyakini mantra gayatri ini maka akan tidak terjadi vibrasi apa-apa dan tidak akan dapat dirasakan besarnya pengaruh mantra gayatri ini. Jika sebaliknya maka akan mampu memberikan vibrasi yang sangat besar. Mantra gayatri merupakan media yang paling sesuai digunakan pada zaman Kali, di mana manusia dalam waktu hidup yang singkat harus berlomba dengan waktu demi memenuhi kebutuhan jasmaninya sehingga manusia tak punya banyak waktu untuk memenuhi kebutuhan rohani seperti yang dilakukan oleh Mahārṣi terdahulu sebagai contoh melakukan tapa yang cukup lama. Dalam sastra suci Weda disebutkan bahwa melakukan ‘Japa’ atau menyebut nama suci Tuhan berulang-ulang merupakan salah satu cara yang paling baik untuk meningkatkan spritualitas seseorang di zaman Kali ini dan dengan melakukan puja berarti Japa-pun sudah kita lakukan.


II.              Pembahasan
 2.1         Pengertian Mantra Gayatri
Mantra merupakan suatu doa yang diucapkan berulang-ulang yang bersifat magis religius yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa sedangkan Gayatri merupakan ibu weda. Jadi Mantra Gayatri merupakan  ibu veda, ibu mantra dan penghancur semua dosa. Dinyanyikan oleh semua orang beragama Hindu waktu sembahyang.  Dengan melakukan Puja Tri Sandhya berarti telah mengakui dan memuji Keagungan Tuhan dalam bentuk pengucapan ‘mantra Gayatri’ yang terletak pada bait pertama. ‘Gayatri mantra’ adalah mantra yang paling mulia di antara semua mantra.
Contoh dari Mantra Gayatri adalah :
Oṁ bhūr bhuvaḥ svaḥ
tat savitur vareṇyaṁ
bhargo devasya dhīmahi
dhiyo yo naḥ pracodayāt
Terjemahannya :
Om Sang Hyang Widhi, kita menyembah kecemerlangan dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi, langit dan sorga, semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan semangat pada pikiran kita.
Inilah arti permukaan dari mantra ini. Mantra ini memiliki semua bija-mantra. Dalam versi pendek dari mantra ini, Om melambangkan Tuhan, bhuh mewakili bumi, bhuvah mewakili daerah-daerah atmosfir, melingkupi semua bagian dari daerahnya dewata-dewata dan setengah dewata sampai kepada matahari. Svah mewakili dimensi ketiga yang diketahui dengan nama svarga-loka dan semua loka-loka yang cemerlang di atasnya.
Dimana melafalkan mantra gayatri ini harus dengan penuh keyakinan, misalkan jika melaksanakan puja trisandhya kita harus benar-benar melakukannya, pengucapan yang benar dan penuh dengan keyakinan. Dari semua mantra, yang paling utama dan memiliki kekuatan yang dahsyat adalah mantra gayatri, mantra yang Agung. Mantra gayatri membantu setiap pencari kebenaran, yang percaya akan kemanjurannya, kekuatan dan keagungannya, dari sekte manapun dia berasal atau dari kepercayaan atau iklim apapun dia datang. Yang menjadi patokan adalah keimanan seseorang dan kesucian hatinya. Sesungguhnya gayatri adalah benteng rohani yang tidak bisa tembus, benteng yang kukuh, bagi seseorang yang memiliki keimanan, menitiskan orang ini menjadi dewata dan memberkahi orang ini dengan sinar cemerlang dari pencerahan rohani yang paling tinggi. Apapun ista-devata anda, beberapa pengulangan dari beberapa mala-gayatri setiap harinya akan memberkahi semua dari anda yang paling baik dan paling mulia.
Mantra Gayatri bisa diterapkan secara universal karena mantra gayatri sebenarnya hanyalah doa yang khusuk untuk cahaya dan ditujukan kepada Roh Agung Yang Mahakuasa. Sesungguhnya hanya mantra gayatri ini sebenarnya sinar penunjuk jalan yang transendental. Gayatri sebenarnya adalah mantra yang paling mulia dan devata yang dipujanya adalah paramabrahman sendiri (Keshavadaa,1999:1).
2.2         Kesakralan Mantra Gayatri
Sakral merupakan sesuatu hal yang dikeramatkan, disucikan, diagungkan oleh seseorang yang memberikan kepercayaan bahwa hal itu memiliki nilai-nilai magis religius. Dalam hal ini mengenai kesakralan Mantra Gayatri. Semua orang khususnya yang beragama Hindu pasti sudah mengetahui tentang mantra gayatri. Selain digunakan sebagai media untuk persembahyangan yaitu menghubungan diri dengan Tuhan, mantra gayatri ini juga diyakini sebagai penolak bahaya, menghilangkan rasa takut atau cemas. Mantra Gayatri sangat dikeramatkan, disucikan oleh setiap umat yang beragama Hindu yang percaya bahwa dibalik mantra gayatri memiliki nilai-nilai magis religius. Hampir setiap upacara apapun melantunkan mantra gayatri ini.
Jika ada seseorang yang tidak menyakini akan mantra gayatri ini maka nilai-nilai magis religiusnya juga tidak akan dapat dirasakan. Dan seseorang itu akan acuh tak acuh akan mantra gayatri ini. Ketika seseorang sudah mampu memberikan kepercayaan atau muncul suatu keyakinan terhadap mantra gayatri ini secara tidak langsung mantra ini akan dapat dirasakan. Betapa maha dahsyatnya mantra gayatri ini. Kesakralan dari mantra gayatri ini bagaimana sesorang mampu menyucikan mantra gayatri ini, memberikan kepercayan dan kesucian hati yang dijadikan sebuah benteng spiritual yang tangguh, yang melindungi dan menjaga para pengabdinya serta mengubahnya menjadi bersifat devatā dan memberkahinya dengan sinar cemerlang dari pencerahan spiritual tertinggi. Apabila seseorang secara teratur setiap harinya melantunkan mantra gayatri dengan penuh rasa keyakinan dan mampu memusatkan pikiran, seseorang itu akan dapat merasakan kekuatan yang menakjubkan yang dihasilkannya.
Kemurnian pikiran, kata-kata dan perbuatan, ketulusan dan keyakinan yang kokoh dalam mengulang-ulang mantra gayatri dan tanpa adanya tekanan atau ketegangan pada tubuh, otak dan tubuh itu adalah kunci pada keampuhan mantra yang diyakini seperti mantra gayatri.

III.           Penutup
Berdasarkan dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa mantra gayatri merupakan mantra yang memiliki kekuatan yang dahsyat, mantra yang maha agung. Mantra Gayatri merupakan  ibu veda, ibu mantra dan penghancur semua dosa. Dinyanyikan oleh semua orang beragama Hindu waktu sembahyang. Yang menjadi dasar terhadap mantra ini adalah keimanan seseorang dan kesucian hatinya. Mantra gayatri membantu setiap pencari kebenaran, yang percaya akan kemanjurannya, kekuatan dan keagungannya, dari sekte manapun dia berasal atau dari kepercayaan atau iklim apapun dia datang. Mantra Gayatri bisa diterapkan secara universal karena mantra gayatri sebenarnya hanyalah doa yang khusuk untuk cahaya dan ditujukan kepada Roh Agung Yang Mahakuasa. Sesungguhnya hanya mantra gayatri ini sebenarnya sinar penunjuk jalan yang transendental. Gayatri sebenarnya adalah mantra yang paling mulia dan devata yang dipujanya adalah paramabrahman sendiri.
Pada pengucapan mantra gayatri hendaknya diucapkan dengan lembut, sehingga hanya didengar oleh orang-orang yang mengucapkannya dan tidak didengar oleh orang-orang lain disekitarnya hal ini akan sangat membantu dalam konsentrasi. Kesakralan dalam mantra gayatri itu bagaimana seseorang meyakini akan mantra itu yang mampu memberikan suatu vibrasi yang sangat dahsyat. Mantra gayatri setiap upacara dewa yadnya pasti dilantunkan dimana pun upacara itu dilaksanakan, bahkan di negara India pun juga percaya akan adanya mantra gayatri ini. Jika mantra ini sudah dapat dirasakan vibrasinya maka secara otomatis akan mensakralkan mantra gayatri ini. Mantra yang disucikan dan dikeramatkan.



Daftar Pustaka
Chawdhri, Dr. L.R. 2003. Rahasia Yantra Mantra dan Tantra. Surabaya : Paramita
Keshavadas, Sadguru Sant. 1999. Gayatri Semedhi Mahatinggi. Denpasar : PT Pustaka Manikgeni
Maswinara, I Wayan. 1997. Gayatri Sādhana. Surabaya : Paramita
Pulasari, Jro Mangku. 2009. Cakepan Alit Puja Weda Mantra. Surabaya : Paramita
Watra, I Wayan. 2006. Mantra dan Belajar Aneka Mantra (kumpulan berjenis-jenis mantra). Surabaya : Paramita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar